SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ASET TETAP
Sistem Informasi Akuntansi Aset Tetap
Sistem informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Sistem informasi juga dapat di artikan sebagai kombinasi dari teknologi untuk mendukung operasi dan manajemen. Untuk topik kali ini kita akan menganalisis sistem informasi akuntansi aset tetap.
Aset tetap adalah aset perusahan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Aset tetap memiliki beberapa karakteristik antara lain :
- Frekuensi transaksi relative sedikit, namun nilai transaksi besar.
- Pengendalian sejak perencanaan, dan
- Pengeluaran terkait dengan aset tetap berupa pengeluaran pendapatan dan pengeluaran modal
- Perolehan
- Pengelolaan
- Penghentian
Sementara itu, sistem informasi seperti ini biasanya digunakan untuk menyimpan data aset tetap, pengolahan data aset tetap, kebutuhan aset tetap, manajemen aset tetap, dan penyerahan aset tetap. Untuk stakeholder sendiri, sistem informasi akuntansi tetap juga memilikinya. Ada dua stakeholder di dalam sistem tersebut, yaitu stakeholder internal (orang yang terpengaruh langsung di dalam perusahaan) dan stakeholder eksternal (orang luar yang memiliki kepentingan yang berkaitan dengan kesuksesan perusahaan). Contoh stakeholder internal adalah organisasi di dalam perusahaan, pemilik bisnis, dll. Sementara contoh stakholder eksternal biasanya adalah konsumen, investor, pemerintah, dll.
Para pengguna sistem ini berkaitan dengan beberapa Fungsi yang terkait sebagai berikut :
- Fungsi Pemakai
- Fungsi Penelitian dan Pengembangan
- Direktur Terkait
- Direktur Utama
- Fungsi Pembelian
- Fungsi Penerimaan
- Fungsi Aset Tetap
- Fungsi Akuntansi
Untuk intput dari sistem akuntansi tetap bisa berupa harga perolehan, akumulasi penyusutan, dan beban depresiasi dan pemeliharaan. Sementara outputnya bisa berupa surat permintaan otorisasi investasi, surat permintaan reparasi, surat permintaan transfer asset tetap, dll
Sumber :
Comments
Post a Comment